Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta: Menelusuri Jejak Sejarah dari Revolusi Kemerdekaan

- 23 Juni 2024, 16:30 WIB
Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta
Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta /dok/panitia pameran

 

Layar Berita - Dalam upaya menghidupkan kembali sejarah melalui karya seni, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Masduki, bersama sejumlah mahasiswa, jurnalis, dan seniman, menggelar Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta. Pameran ini berlangsung di Perpustakaan Kampus Terpadu UII, Yogyakarta, mulai 25 Juni hingga 16 Juli 2024.

Pameran bertajuk "Transisi" ini menampilkan dokumentasi koran Kedaulatan Rakyat (KR) dalam berbagai bentuk seni, termasuk fotografi, lukisan, infografis, instalasi seni, dan memorabilia jurnalis. Kedaulatan Rakyat, yang didirikan pada 27 September 1945, menjadi saksi bisu perjalanan politik Indonesia dari masa revolusi hingga era modern.

Pameran ini dibagi menjadi empat topik utama: revolusi kemerdekaan 1945-1949, peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru, kerusuhan Mei 1998, dan pengesahan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2012. Misalnya, foto-foto pada masa revolusi menampilkan Presiden Sukarno berdialog dengan tokoh-tokoh Belanda, menggambarkan arsip berharga dalam pemberitaan KR.

Baca Juga: Ketika Orang Rimba Jambi Minta Dukungan Pengembangan Ekonomi Hijau

Kolaborasi Kreatif dari Berbagai Komunitas

Sejak Desember 2023, Masduki mengajak komunitas Inkuiri, Komunitas Lensa Klik 18, Redaksi Ilmu Komunikasi UII, dan seniman Anang Saptoto untuk bekerja sama mengumpulkan dan menginterpretasikan arsip KR menjadi karya seni. Arsip-arsip ini mencakup karya jurnalistik, iklan lawas, dan benda-benda memorabilia yang disimpan di Jogja Library Center.

Kurator pameran, Anang Saptoto, menjelaskan bahwa tim menafsir ulang arsip-arsip tersebut menjadi karya seni yang menarik. Salah satunya adalah karya infografis dan lukisan yang menggunakan cat akrilik dan pigura kayu. Karya berjudul "Alur Pemikiran Proyek Museum Pers Jogja" menggambarkan temuan dari KR melalui ilustrasi dan tulisan dengan sentuhan warna cerah yang simbolis.

Menghadirkan Yogyakarta sebagai Miniatur Indonesia

Masduki, penggagas kolaborasi ini, menekankan bahwa KR menggambarkan Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia, mencerminkan dinamika politik, bisnis, dan partisipasi masyarakat. Menurutnya, surat kabar ini membuktikan bahwa karya jurnalistik berkualitas mampu membangun loyalitas pembaca dan memperkuat merek hingga menjadi media legendaris.

Pameran ini akan dibuka oleh Rektor UII, Fathul Wahid, bersamaan dengan pengukuhan Masduki sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Media dan Jurnalisme Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII. Selain itu, Masduki juga akan meluncurkan buku karyanya berjudul "Negara, Media, dan Jurnalisme Indonesia pasca-Orde Baru" yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia.

Halaman:

Editor: Agustiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah