Bahaya Semburan Lumpur dan Badai Debu Mengancam Tajikistan

- 26 Juni 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi. Semburan lumpur panas terjadi di Mandailing Natal, Sumatra Utara.
Ilustrasi. Semburan lumpur panas terjadi di Mandailing Natal, Sumatra Utara. /Pixabay/PellisierJP/

 

Layar Berita - Komite Situasi Darurat dan Pertahanan Sipil di bawah Pemerintah Republik Tajikistan mengeluarkan peringatan terbaru mengenai potensi bahaya alam yang mengancam beberapa wilayah negara.

Berdasarkan laporan dari peramal cuaca, beberapa daerah kaki bukit dan pegunungan di bawah subordinasi republik, wilayah Sughd, serta bagian barat Daerah Otonomi Gorno-Badakhshan, berisiko terkena semburan lumpur, longsoran batu, dan tanah longsor pada tanggal 26 Juni.

Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu diperkirakan akan memicu badai debu di wilayah barat daya dan tengah Khatlon, wilayah subordinasi republik, dan wilayah utara Sughd pada tanggal 28-30 Juni. Badai debu ini diprediksi akan mengakibatkan pencemaran udara dengan partikel debu berukuran 10 mikron (PM-10) dan 2,5 mikron (PM-2.5).

Baca Juga: Jusuf Kalla: Pemerintah Afghanistan Berkomitmen Majukan Pendidikan Kaum Perempuan

Komite Situasi Darurat dan Pertahanan Sipil menghimbau warga negara dan tamu yang berada di Tajikistan untuk berhati-hati, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, asma bronkial, dan hipertensi. Warga diimbau untuk rutin melakukan pembersihan basah di dalam ruangan dan menggunakan masker medis jika diperlukan.

Menurut data historis, Tajikistan sering mengalami bencana alam seperti semburan lumpur dan badai debu, terutama di daerah pegunungan dan kaki bukit yang rentan. Badai debu sering terjadi pada musim panas ketika perubahan suhu ekstrem meningkatkan aktivitas angin kencang yang membawa debu dari gurun sekitar.

Semburan lumpur biasanya dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan tanah tidak stabil, terutama di daerah yang baru mengalami deforestasi atau konstruksi. Fenomena ini bukan hanya mengancam keselamatan penduduk tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan lahan pertanian.

Pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya mitigasi termasuk pembangunan tembok penahan, pengawasan cuaca yang lebih ketat, dan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah evakuasi darurat. Namun, kondisi geografis yang menantang membuat Tajikistan tetap berada pada risiko tinggi terhadap bencana alam ini.

Halaman:

Editor: Agustiar

Sumber: khovar.tj


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah