Badan Riset dan Inovasi Nasional Ikut Perkaya Data Pamer di Anjungan Aceh Utara

- 6 November 2023, 13:47 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional Ikut Perkaya Data Pamer di Anjungan Aceh Utara
Badan Riset dan Inovasi Nasional Ikut Perkaya Data Pamer di Anjungan Aceh Utara /humas aceh utara

Layar Berita, Banda Aceh - Badan Riset dan Inovasi Nasional ikut berkontribusi dalam memperkaya data pamer di anjungan Aceh Utara pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8 do Banda Aceh sejak 4 November hingga 12 November 2023 mendatang.

Selaku Ketua Tim Riset dari Brin, Libra Hari Inagurasi, mengatakan, Indonesia memiliki pantai yang luas, namun tidak semua pantai dapat berpotensi untuk menghasilkan garam. Hanya beberapa saja seperti Indramayu, Cirebon, Brebes, Demak, Pati, Rembang, dan Madura penghasil garam di pantai utara Jawa.  

Pembuatan garam di pantai utara Jawa, dilakukan dengan cara menjemur air laut pada bentang pantai yang datar dan luas, dengan terik matahari.  Dari penjemuran ini selanjutnya diperoleh kristal-kristal garam. 

Selain di pantai utara Jawa, untuk Pulau Sumatera, Aceh merupakan daerah penghasil garam terbaik di luar Jawa.  Aceh, wilayah yang berada di ujung utara Pulau Sumatera serta ujung barat dari wilayah Indonesia, menjadi penting karena pesisir timur Aceh.

Seperti di Kabupaten Aceh Utara, merupakan daerah kantong penghasil garam yang telah terwarisi berabad-abad silam.  Dalam konteks dengan ilmu kepurbakalaan (Arkeologi), kantong penghasil garam di Kabupaten Aceh Utara, memiliki nilai penting karena lokasinya berada di  pusat kesultanan Samudra Pasai abad ke 13-15 M.  Dimana saat itu daerah tersebut merupakan kota pelabuhan terkenal di masa lampau.

Libra menambahkan, kawasan situs Samudra Pasai merupakan situs arkeologi yang luas dan dengan kawasan intinya berada di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara.  Disana banyak menyimpan jejak-jejak kebudayaan, materi bukti keberadaan kota besar.  Yakni merupakan pusat peradaban Islam pertama di nusantara, dengan didukung oleh kemapanan di bidang kemaritiman sejak abad ke 13 masehi hingga 15 masehi. 

Karakter situs yang berorientasi ke laut sangat terlihat, ruang geografisnya menempati pesisir timur Sumatera, tepi selat Malaka sisi timur.  Selain itu juga berada di jalur pelayaran global penghubung antara belahan dunia barat dengan bagian timur. 

Sebagai bekas pusat kota besar, yang pastinya rutinitas perdagangan yang ramai terhubung dengan berbagai bangsa, berbagai tinggalan budaya materi banyak dijumpai pada situs Samudra Pasai.  Seperti berlimpahnya batu-batu nisan yang berinskripsi, dan juga berlimpahnya pecahan tembikar.

Konsentrasi pecahan tembikar dalam jumlah melimpah, ditemukan pada area tambak dengan kondisi berada pada pematang tambak dan juga terendam air tambak.  Variasi bentuk pecahan tembikar berbagai macam diantaranya, bagian badan periuk, bagian tepian periuk, pegangan centong, pegangan tutup periuk, kaki tungku, dan anvil (peralatan untuk membuat tembikar).

Halaman:

Editor: Agustiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah