KRI Dewaruci Akan Berlabuh di Sabang dalam Misi Laskar Rempah

- 21 Juni 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi KRI Dewa Ruci
Ilustrasi KRI Dewa Ruci /dok/tnial

Layar Berita – Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci dijadwalkan merapat di Pelabuhan CT-3 BPKS Sabang pada 23-26 Juni 2024. Kehadiran KRI Dewaruci ini membawa misi Laskar Rempah dalam rangkaian Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR), sebuah program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Syamsurizal, menyatakan bahwa Sabang telah lama dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran dunia, termasuk jalur perdagangan rempah.

"Melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah ini, kami berharap Sabang dapat dikenal sebagai destinasi wisata yang mencakup wisata alam, sejarah, budaya, dan heritage," ujar Syamsurizal pada Jumat, 21 Mei 2024.

Baca Juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024: Pelayaran yang Memperkenalkan Kembali Kekayaan Maritim dan Budaya Indonesia

Selama di Pulau Weh Sabang, para Laskar Rempah akan mengeksplorasi berbagai destinasi kekayaan alam dan cagar budaya, serta menyusuri jejak peradaban jalur rempah di kota paling barat Indonesia ini. Pemerintah Kota Sabang bersama berbagai sektor telah mempersiapkan sejumlah agenda untuk menyambut kedatangan Laskar Rempah.

Agenda tersebut mencakup tur heritage yang akan memperkenalkan Sabang sebagai kota tua dan kota seribu benteng. Selain itu, akan diadakan pertunjukan teaterikal pasar rempah abad ke-17, panggung seni budaya, khanduri kuah beulangong, dan hidang meulapeh, serta jamuan makan Laskar Rempah di pendopo wali kota.

Aktivitas lainnya meliputi merangkai ranub meususon di Desa Wisata Jaboi, kunjungan ke Benteng Anoi Itam dan Benteng Mateo, museum BPKS Sabang, serta kunjungan ke Kilometer Nol Indonesia.

Masyarakat umum, terutama para pelajar, juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi KRI Dewaruci melalui program "open ship" yang akan berlangsung pada 24 dan 25 Juni 2024 mulai pukul 10.00 WIB. "Open ship akan berlangsung pada 24 dan 25 Juni 2024 mulai pukul 10.00 WIB, terutama bagi pelajar," jelas Syamsurizal.

Syamsurizal berharap rangkaian kegiatan ini dapat memperkenalkan Sabang lebih luas lagi dan menghidupkan kembali semangat sejarah jalur rempah yang pernah berjaya di masa lalu. "Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Sabang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kaya akan sejarah dan budaya," pungkasnya.

Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR)

Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) adalah sebuah inisiatif yang dipelopori oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia untuk merayakan dan memperingati sejarah penting jalur rempah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kenangan tentang masa kejayaan jalur rempah yang pernah menjadi pusat perdagangan dunia dan memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban di Nusantara.

Tujuan Program MBJR:

  1. Edukasi dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan budaya jalur rempah.
  2. Pelestarian Budaya: Mendorong pelestarian warisan budaya terkait jalur rempah, termasuk situs-situs bersejarah dan tradisi lokal.
  3. Promosi Pariwisata: Memperkenalkan destinasi wisata budaya dan sejarah di sepanjang jalur rempah kepada wisatawan domestik dan internasional.

Kegiatan Utama MBJR:

  • Pelayaran: Kapal-kapal bersejarah seperti KRI Dewaruci melakukan pelayaran ke berbagai pelabuhan bersejarah di Indonesia, membawa serta misi budaya dan edukasi.
  • Festival dan Pameran: Di setiap pelabuhan yang disinggahi, diadakan berbagai festival budaya, pameran, dan kegiatan edukatif untuk menyoroti kekayaan sejarah dan budaya jalur rempah.
  • Pertunjukan Seni dan Budaya: Pertunjukan seni tradisional, teater, dan musik yang menggambarkan sejarah jalur rempah dan peran pentingnya dalam perkembangan peradaban Nusantara.
  • Tur Edukasi: Program tur yang melibatkan masyarakat, khususnya pelajar, untuk mengenal lebih dekat sejarah dan warisan budaya jalur rempah melalui kunjungan ke situs-situs bersejarah.

Manfaat MBJR:

  • Pendidikan: Memberikan wawasan kepada generasi muda tentang pentingnya jalur rempah dalam sejarah Indonesia.
  • Ekonomi: Meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi lokal melalui promosi destinasi wisata budaya.
  • Budaya: Menguatkan identitas budaya dan mempererat hubungan antar daerah yang pernah terhubung oleh jalur rempah.

Dengan Muhibah Budaya Jalur Rempah, diharapkan warisan sejarah dan budaya jalur rempah dapat terus dikenang dan dilestarikan, serta memberikan inspirasi bagi upaya pembangunan berkelanjutan berbasis budaya dan sejarah.***

Editor: Agustiar

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah