Krisis Demokrasi Parlementer dan fakta Luar Biasa Politik India

Tayang: 13 Mei 2024, 16:54 WIB
Penulis: Agustiar
Editor: Tim Layar Berita
Ilustrasi
Ilustrasi /360info.org

Layar Berita - Kekosongan yang terjadi di Parlemen hanya dapat diatasi, dan dibalikkan, melalui keberhasilan dalam Pemilu yang menantang pengkultusan kepribadian Modi. Hal ini diungkapkan oleh Sumantra Bose, seorang ilmuwan politik komparatif, menjabat sebagai Ketua Politik Internasional dan Komparatif di London School of Economics selama dua dekade.

Fakta luar biasa tentang politik India sejak kemerdekaan adalah tidak ada partai, atau koalisi pra-pemungutan suara, yang pernah memenangkan mayoritas suara secara nasional dalam 17 Pemilu nasional antara tahun 1951-52 dan 2019. 

Bahkan Kongres Nasional India tidak mencapai ambang batas 50 persen dalam jajak pendapat pertama pasca-kemerdekaan di negara itu, meskipun mereka mempunyai legitimasi yang kuat dari perjuangan kemerdekaan dan keunggulan organisasi dibandingkan semua pesaingnya. 

Baca Juga: Jurnalis Palestina Peliput Gaza Terima Penghargaan Kebebasan Pers Dunia Guillermo Cano 2024 Unesco

Mayoritas (55 persen) warga India yang memberikan suara pada Pemilu awal demokrasi parlementer India mendukung berbagai partai oposisi. Mekanisme Pemilu berbasis pluralitas memberi partai Kongres tiga perempat kursi, 364 dari 489, di Lok Sabha pertama.

Di bawah sistem perwakilan proporsional, Kongres hanya akan mendapatkan 220 kursi dan terpaksa mencari sekutu pasca pemilu untuk membentuk pemerintahan koalisi dengan mayoritas pekerja.

Dilansir dari 360info.org, sistem politik India sebagian besar meniru model Inggris, penguasa kolonialnya. Ini adalah demokrasi parlementer, dengan pemerintahan kabinet dipimpin oleh seorang perdana menteri yang terdiri dari partai mayoritas atau koalisi di badan legislatif. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

Cara pemilihan parlemen India juga disalin dari prototipe Inggris. Lok Sabha (Dewan Rakyat) terdiri dari anggota yang dipilih dari 543 daerah pemilihan beranggota tunggal di seluruh negeri, dan kandidat yang memenangkan bagian terbesar (pluralitas) suara yang disurvei dipilih dari setiap daerah pemilihan.

Lanjut Sumantra Bose, yang juga penulis buku “The Modi Era: India and the Story of a Democracy in Eclipse”, akan diterbitkan pada tahun 2025, Dominasi Kongres terhadap pemerintahan India berlangsung selama empat dekade, hingga akhir tahun 1980-an. 

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub