Hizbullah Lancarkan Serangan Roket ke Markas Militer Israel sebagai Balasan

25 Mei 2024, 16:05 WIB
Ilustrasi /shafaq

 

Layar Berita – Hizbullah Lebanon melancarkan serangan dengan puluhan roket ke markas militer dan situs peralatan mata-mata Israel pada Kamis, 24 Mei 2024, sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan Israel di Kfar Dajjal.

Dalam serangkaian pernyataan yang dilansir dari Shafaq News, Hizbullah menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas penembakan yang menyebabkan cedera dan teror terhadap anak-anak.

Menurut pernyataan tersebut, "Para pejuang kami menembaki markas Divisi 91 yang baru didirikan di basis Elite dengan puluhan roket Katyusha, serta markas Batalyon Lembah Brigade 769 di basis Beit Hillel dengan puluhan roket Katyusha dan Falaq."

Baca Juga: China Dukung Langkah ICC untuk Tangkap Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Hizbullah juga menyebutkan bahwa mereka menargetkan peralatan mata-mata di situs Al-Mutlaa dan Al-Rahib dengan senjata yang sesuai, dan berhasil mengenai sasaran.

Dalam laporan dari Channel 12 Israel, disebutkan bahwa lima roket diluncurkan dari Lebanon menuju Beit Hillel di Galilea Atas. Selain itu, media Israel melaporkan bahwa listrik terputus di area Kiryat Shmona setelah serangan roket terbaru ini.

Eskalasi ini terjadi setelah pertemuan di Teheran, Iran, yang melibatkan komandan Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, dan komandan Pasukan Quds, Jenderal Esmail Qaani, dengan faksi-faksi Lebanon, Palestina, dan Yaman. Pertemuan ini menegaskan "eskalasi berlanjut hingga kemenangan dicapai di Gaza".

Pertemuan ini diadakan di sela-sela pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya, yang meninggal pada Minggu lalu dalam kecelakaan helikopter di barat laut negara itu. 

Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan Mohammed Abdul Salam, perwakilan dari gerakan Ansar Allah Houthi Yaman, serta pejabat dari faksi-faksi Palestina lainnya seperti Gerakan Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Hizbullah, salah satu kekuatan paramiliter terkuat di Timur Tengah, telah terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan yang intens dan hampir setiap hari dengan Israel sejak 7 Oktober, menandai eskalasi paling signifikan sejak perang 2006. Sejauh ini, sekitar 350 anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel di selatan Lebanon.

Hizbullah meratapi semua anggotanya yang meninggal oleh Israel dengan slogan: "di jalan menuju Yerusalem" sejak Oktober 2023, sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang telah mengalami agresi Israel selama sekitar enam bulan.

Sebaliknya, kelompok tersebut telah menargetkan Israel dengan roket berat, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka pada tentara serta menghancurkan ratusan menara telekomunikasi militer, serta menjatuhkan drone, termasuk Hermes 450, drone multi-payload yang diproduksi oleh Elbit Systems, produsen senjata berbasis di Israel.

Israel tetap sangat rahasia tentang kerugian mereka dengan Hizbullah, tetapi semua permukiman di wilayah utara kosong dari penduduk, yang telah melarikan diri atau mencari perlindungan di tempat penampungan.

Ada juga konflik internal di Israel mengenai eskalasi ketegangan dengan Hizbullah, mengingat kelompok tersebut memiliki persenjataan hingga 100.000 roket, termasuk yang mampu mencapai Tel Aviv, sebagaimana dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.***

Editor: Agustiar

Sumber: Shafaq

Tags

Terkini

Terpopuler