Layar Berita - Suasana pagi Rabu 10 April 2024 yang diselimuti mendung dan udara yang masih terasa sejuk, hari itu terlibat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Sebab persis masuk 1 Syawal, wilayah Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe langsung terasa dingin
Sebelumnya, sejak 1 Ramadhan, sejumlah wilayah di Kecamatan Banda sakti Lhokseumawe dapat dikatakan tidak pernah turun hujan. Bahkan kondisi suhu udara sangat panas dengan matahari yang sangat terik.
Tetapi jelang pergantian bulan, persisnya pada Rabu dinihari, hujan turun mengguyur wilayah Kota Lhokseumawe. Sehingga kondisi ini membuat warga merasakan dinginnya cuaca saat menjelang shalat Idulfitri.
Baca Juga: Pj Bupati Aceh Utara Shalat Ied di Masjid Agung Lhoksukon: Mari Perbanyak Silaturahmi
Kesejukan cuaca bertahan hingga prosesi shalat Idulfitri dimulai hingga berakhir. Hal ini pula yang membuat ribuan jamaah yang memadati masjid tidak merasa gerah dan nyaman merapatkan shaf untuk berjamaah.
Shalat Idulfitri hari itu memang terlihat sangat ramai, masjid yang mampu menampung hingga 10 ribu jamaah ini terlihat membludak hingga keluar masjid. Dimana hari itu juga hadir Pj Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan serta sejumlah unsur Forkopimda Kota Lhokseumawe lainnya.
Shalat Idulfitri 1445 H/2024, bertindak sebagai imam yakni Tgk Romi Saputra dan khatib Tgk Muhammad Hatta. Dimana isi khutbah pada shalat Idulfitri kali ini, yakni mengisahkan tentang seorang pemuda dari Kota Yaman sebagai penghuni surga. Dimana pemuda yang bernama Wes Alkarni tersebut mengabdikan sisa hidup dirinya kepada ibunya yang sudah sangat tua.
Sebagai Khatib Shalat Idul Fitri Tgk Muhammad Hatta Lc. M, menyebutkan celakalah seorang umat muslim yang tidak bisa berbakti atau tidak sempat menghiraukan orang tua selama hidupnya ,