Layar Berita - Aroma Pilkada 2024 di Kota Lhokseumawe semakin kental berhembus. Hiruk pikuk perbincangan tentang calon pemimpin baru mewarnai di setiap aktivitas keseharian masyarakat.
Munculnya harapan akan figur tokoh baru di luar lingkaran para politisi, seperti pengusaha, profesional, dan akademisi, menjadi fenomena menarik yang patut disorot.
Kekecewaan dan kerisauan masyarakat terhadap pola kepemimpinan selama 15 tahun terakhir, tampaknya menjadi alasan utama keinginan ini. Sudah tentu masyarakat mendambakan perubahan, kemajuan, dan pemulihan untuk Kota Lhokseumawe yang terkesan ‘tertidur’.
Baca Juga: Pendaftaran Calon Pemilukada Independen Dibuka, Catat Jadwalnya
Namun, di tengah gejolak ini, muncul pertanyaan krusial: Mampukah figur non-politikus atau politisi dapat membawa perubahan yang diharapkan? Benarkah mereka mempunyai solusi dalam menyelesaikan persoalan yang amat kompleks, seperti sektor ekonomi, kemiskinan, kesehatan dan stunting, pengangguran, investasi, pariwisata, pembinaan UMKM.
Hal ini belum lagi bicara penerapan syariat Islam, penanggulangan sampah, dan pelayanan birokrasi. Tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh pemimpin kota yang berjuluk ‘petro dolar’ ini.
Tantangan Berat Menanti
Inisiator Forum Kolaborasi Masyarakat (FKM) Lhokseumawe, Khalid Ashim, S.Ak, mencoba memaparkan beberapa fokus prioritas pekerjaan rumah (PR) besar yang akan menanti para calon pemimpin ke depan.
Seperti bagaimana meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, mengatasi pengangguran, mendorong investasi dan pariwisata tumbuh dan berkembang, membina UMKM yang berkelanjutan, serta efektifitas pelayanan birokrasi, serta lainnya, merupakan beberapa bagian yang harus menjadi skala prioritas program unggulan nantinya.