Badan Geologi Jalin Kerja Sama Mineral Kritis dengan Eramet Indonesia: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik

- 6 Mei 2024, 23:35 WIB
Badan Geologi Jalin Kerja Sama Mineral Kritis dengan Eramet Indonesia: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik
Badan Geologi Jalin Kerja Sama Mineral Kritis dengan Eramet Indonesia: Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik /dok/esdm

Layar Berita - Guna memperkuat ekosistem kendaraan listrik menuju pengembangan sektor transisi energi di Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi meresmikan kerja sama strategis dengan Eramet Indonesia.

Kemitraan ini ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Kepala Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMBP), Agung Pribadi dan Direktur Eramet Indonesia Bruno Faour, disaksikan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif dan Deputi Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia, Pauline Leduc.

Irwandy menyampaikan, bahwa Kementerian ESDM menyambut baik kesempatan kerja sama dengan Eramet Indonesia. Menurutnya, kendaraan listrik kini sedang menjadi fokus Pemerintah di tengah upaya transisi energi dan memerlukan kerja sama, termasuk studi bersama, untuk pengembangannya.

Baca Juga: Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN Pantau Pasokan Listrik di Sulbagsel Hadapi Kemarau dan El Nino

"Kendaraan listrik menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mendorong transisi energi dan untuk mewujudkannya, dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak. Studi bersama mengenai mineral-mineral kritis, terutama soal potensi cadangan litium di daerah yang belum dikembangkan di Indonesia, belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Irwandy di Jakarta, Senin 6 Mei 2024.

“Pada akhirnya, studi ini berperan untuk memahami potensi Indonesia dalam rantai pasok industri kendaraan listrik dan membantu mengembangkan strategi industri kendaraan listrik di Indonesia," tutur.

Kemitraan antara PSDMBP Badan Geologi dan Eramet Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2011. 

Adapun kemitraan ini mencakup studi bersama mengenai mineral kritis di Indonesia, termasuk di antaranya studi potensi sumber daya litium. Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Faour mengungkapkan antusiasme atas kerja sama Eramet Indonesia dengan Badan Geologi. Faour menyatakan komitmen Eramet Indonesia untuk menjadi bagian dalam upaya pencapaian target transisi energi Pemerintah Indonesia.

Halaman:

Editor: Agustiar

Sumber: esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah