Layar Berita - Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 masih terjaga di level yang tinggi, mencapai 136,2 miliar dolar AS. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2024 yang sebesar 140,4 miliar dolar AS.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Fadjar Majardi, menjelaskan bahwa penurunan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Meskipun mengalami penurunan, Fadjar menegaskan bahwa cadangan devisa saat ini masih tergolong kuat dan setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini pun jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya sekitar 3 bulan impor.
"Dengan kondisi cadangan devisa yang memadai ini, Bank Indonesia yakin bahwa sektor eksternal Indonesia akan tetap terjaga ketahanannya, dan stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan pun akan terpelihara," ujar Fadjar dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Fadjar optimis bahwa cadangan devisa Indonesia akan terus terjaga pada level yang memadai di masa depan. Hal ini ditopang oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga, serta sinergi kebijakan yang ditempuh oleh BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***