Masjid Quba: Menelusuri Jejak Sejarah dan Nilai Ibadah yang Tak Ternilai

- 27 Juni 2024, 18:40 WIB
Masjid Quba, Menelusuri Jejak Sejarah dan Nilai Ibadah yang Tak Ternilai
Masjid Quba, Menelusuri Jejak Sejarah dan Nilai Ibadah yang Tak Ternilai /dok/kemenag

 

Layar Berita – Bagi para peziarah yang mengunjungi Madinah, Masjid Quba tak boleh dilewatkan. Masjid bersejarah ini tak hanya menawarkan nilai spiritual yang tinggi, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam.

Masjid Quba terletak sekitar 4 kilometer dari Masjid Nabawi. Dibangun atas prakarsa Nabi Muhammad SAW, masjid ini menjadi masjid pertama yang didirikan dalam sejarah Islam. Di sinilah salat berjamaah pertama kali dilaksanakan secara terang-terangan.

Saat pertama kali dibangun, Masjid Quba berdiri di desa Quba, yang saat itu masih berada di luar Madinah. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya membangun masjid ini dengan batu bata mentah dan atap dari daun kurma.

Baca Juga: Tayamum dengan Bedak, Sahkah Menurut Islam?

Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW sendiri yang meletakkan batu pertama dan para sahabatnya bahu membahu menyelesaikan pembangunannya. Di balik kesederhanaan bangunannya, Masjid Quba menyimpan nilai sejarah dan ibadah yang tak ternilai.

Menelusuri Jejak Ibadah Rasulullah SAW

Menurut Prof Dr KH Aswadi, Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Madinah, pahala salat di Masjid Quba setara dengan pahala umrah. Hal ini berdasarkan hadis dari Ibnu Majah yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.

Tak heran, banyak peziarah yang menyempatkan diri salat di Masjid Quba, berharap mendapatkan pahala yang berlimpah. Di masjid ini, para peziarah juga dapat merasakan atmosfer religius yang begitu kental.

Masjid yang Dibangun atas Dasar Takwa

Kisah pembangunan Masjid Quba tak lepas dari peristiwa Masjid ad-Dirar. Masjid ini didirikan oleh sekelompok orang munafik dengan motif tersembunyi untuk memecah belah umat Islam.

Nabi Muhammad SAW yang mengetahui hal ini kemudian memerintahkan untuk membakar Masjid ad-Dirar dan menegaskan bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 107 sampai 110.

Renovasi dan Perluasan Masjid Quba

Seiring perkembangan zaman, Masjid Quba telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Renovasi besar terakhir dilakukan pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud di tahun 1985.

Saat ini, Masjid Quba termasuk salah satu masjid terbesar di Madinah dengan luas area mencapai 50.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 66 ribu jemaah.

Masjid Quba tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan budaya Islam yang tak ternilai. Masjid ini menjadi pengingat bagi umat Islam tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam menyebarkan agama Islam.

Bagi para peziarah, mengunjungi Masjid Quba merupakan sebuah pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Di sini, mereka dapat merasakan atmosfer religius yang kental dan meneladani kisah Rasulullah SAW dalam membangun masjid pertama dalam sejarah Islam.***

Editor: Agustiar

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah