Cyberity Desak Menkominfo Mundur Pasca Serangan PDNS

- 29 Juni 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi peretasan PDN
Ilustrasi peretasan PDN /dok/pixabay

LockBit mengambil keuntungan 20% dari setiap tebusan yang diterima, sementara sisanya diberikan kepada afiliasi. Pembayaran tebusan di atas USD 500 ribu dilakukan melalui dua dompet pembayaran, dengan pembagian 20% untuk LockBit dan 80% untuk afiliasi.

Afiliasi dan Keuntungan LockBit serta Desakan Mundur Menkominfo

Proses rekrutmen afiliasi LockBit memerlukan seleksi ketat, dengan afiliasi yang menentukan target serangan. Selain PDNS, afiliasi LockBit juga bertanggung jawab atas serangan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Juni 2023.

Pada 2019, rata-rata pembayaran ke LockBit sebesar USD 85.000 per korban, dengan keuntungan tahunan sekitar USD 100 juta. Pada 2023, keuntungan diperkirakan mencapai USD 500 juta. Sejak Juni 2024, data pertahanan WNI mulai bocor di internet, termasuk data sensitif dari BPJS dan biometrik.

Menanggapi krisis ini, Cyberity mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab atas kebocoran data yang terjadi. Langkah pemulihan harus segera dilakukan agar layanan publik kembali normal, termasuk penyelidikan tuntas terhadap LockBit dan afiliasinya di Indonesia.

Cyberity juga meminta pimpinan kementerian dan lembaga, terutama Menkominfo, untuk meminta maaf dan mundur dari jabatannya. Selain itu, implementasi mitigasi kebocoran data sesuai UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi harus segera dilakukan.

Ketua Cyberity, Arif Kurniawan melalui rilisnya, menekankan pentingnya tindakan tegas dan segera untuk mencegah terulangnya krisis serupa di masa mendatang.***

Halaman:

Editor: Agustiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah