Layar Berita - Lemang merupakan kuliner yang sudah tidak asing bagi masyarakat di Indonesia. Kudapan berbahan beras ketan ini merupakan kuliner yang juga terkenal di beberapa wilayah, seperti di Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Barat.
Termasuk bagi masyarakat Aceh yang menggemarinya, terutama pada bulan Ramadhan. Seperti halnya lemang wak Saleh, kuliner legendaris sebagai kudapan berbuka puasa selama bulan Ramadhan bagi warga Kota Lhokseumawe.
Kuliner yang terbuat dari beras ketan yang kemudian diisi ke dalam batang bambu dan dipanggang di atas api arang hingga matang.
Baca Juga: Pesona Matahari Terbit di Pantai Desa Hagu Teungoh Lhokseumawe
Tradisi memasak dan membuat lemang bambu telah dilakoni keluarga almarhum Muhammad Saleh (Wak Saleh), sejak 1970. Saat ini usaha lemang dikembangkan oleh anaknya, salah satu diantaranya Marzuki.
Proses memanggang lemang dilakukan di dapur bagian belakang rumah Marzuki, yang dilakukan oleh beberapa pekerja. Setiap harinya dapur milik Marzuki memproduksi 80 hingga 100 Lemang, yang kemudian dijajakan oleh sejumlah pedagang di kawasan Kota Lhokseumawe.
Lemang Wak Saleh memiliki tekstur lembut dengan aroma wangi santan dan daun pisang yang khas. Mengingat inilah, setiap bulan Ramadhan tak jarang warga harus mengantri membeli lemang tersebut.