Network
"Pastikan smart card dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman dan mudah diambil saat pengecekan dan pemindaian," pesan Widi.
Sebelum berangkat, jamaah diimbau untuk mengecek kembali perlengkapan yang akan dibawa ke Armuzna. Jemaah hanya perlu membawa tas berisi pakaian ganti untuk tiga hari, kain ihram cadangan bagi laki-laki, handuk, peralatan mandi, obat-obatan, vitamin, dan alat pelindung diri seperti payung, masker, dan alat semprotan air.
Setibanya di Arafah, jamaah diminta untuk tertib saat turun dari bus dan memasuki tenda, serta menjaga barang bawaan dengan baik. Selama menunggu waktu wukuf, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat, bacaan talbiyah, zikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.
"Jaga tertutupnya aurat ketika di tenda dan saat keluar masuk kamar mandi, karena jemaah sedang dalam keadaan ihram," ujar Widi.
Dalam keadaan ihram, jemaah laki-laki dilarang memakai pakaian bertangkup, kaos kaki, sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit, serta menutup kepala. Jemaah perempuan dilarang menutup telapak tangan dengan kaos tangan dan menutup muka dengan cadar.
Jemaah juga dilarang memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut, berburu, mencaci, bertengkar, menikah, bercumbu, dan melakukan hal-hal yang mendatangkan syahwat.
Selain itu, jemaah diimbau untuk tidak merokok di kawasan Arafah, terutama di dalam tenda, untuk menjaga kekhusyuan ibadah dan keselamatan. Jemaah juga disarankan untuk tidak memaksakan diri ke Jabal Rahmah atau wukuf di luar tenda karena berisiko menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.
Hingga saat ini, tercatat jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 112 orang, dengan rincian 9 orang di Embarkasi, 18 orang di Madinah, 82 orang di Mekkah, dan 3 orang di Bandara.
Selama di Arafah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar jemaah tetap tertib dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran pelaksanaan wukuf. Semoga seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali dengan selamat.***
