Pada Sidang Majelis Umum PBB, Menlu Retno Tegaskan Pentingnya Gencatan Permanen di Gaza

- 29 November 2023, 16:45 WIB
Ilustrasi Menlu Retno Suarakan Kekecewaan Terhadap Dewan Keamanan PBB 
Ilustrasi Menlu Retno Suarakan Kekecewaan Terhadap Dewan Keamanan PBB  /kemenlu

Layar Berita - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi meminta agar dilakukan gencatan senjata permanen di Gaza, agar nyawa manusia dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat diberikan.  Selain itu pentingnya rasa keadilan dan dimulainya proses politik dan perdamaian.

Hal ini ditegaskan oleh Menlu Retno dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB di Kota New York, Amerika Serikat, terkait situasi di Gaza. Bahkan Menlu mempertanyakan kepada yang perwakilan negara yang hadir, apakah yang dilakukan oleh penjajah Israel tidak melanggar hukum internasional, serta tidak melanggar hukum humaniter internasional.

Retno juga menyatakan pendapat secara nasional dalam SMU PBB tersebut, yakni Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia.  Termasuk tidak dapat diam melihat rumah, sekolah dan rumah sakit diratakan dengan tanah.

Baca JugaMenlu Retno Suarakan Kekecewaan Terhadap Dewan Keamanan PBB

“Saya bertanya apakah negara-negara dunia akan tetap tinggal diam melihat situasi yang mengenaskan ini,” terang Retno yang dipublish melalui siaran pers. 

Pada kesempatan tersebut, menlu juga menyampaikan upaya diplomasi yang dilakukan pihaknya. Yakni menjadi salah satu co-sponsor Resolusi SMU PBB no E-10/21.  Bersama dengan sejumlah Menlu OKI telah melakukan juga pendekatan intensif, antara lain ke negara anggota tetap DK PBB, dengan melakukan kunjungan langsung ke Beijing, Moskow, London dan Perancis.

Guna keadilan dan kemanusiaan, negara dunia menurut Menlu Retno harus melakukan beberapa hal, seperti, Pentingnya gencatan senjata secara permanen.  Hal ini disambut baik oleh Indonesia adanya jeda kemanusiaan, namun tidak cukup.  Terpenting yang harus dilakukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen, agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan dapat diberikan.

Selanjutnya, menurut Menlu, pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.  Pasalnya bantuan kemanusiaan yang massif diperlukan di Gaza. Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya, agar dapat membantu 1.7 juta pengungsi di Gaza.

“Dari sisi Indonesia, saya sampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan bantuan, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit,” terang Retno.

Halaman:

Editor: Agustiar

Sumber: Kemenlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah