Layar Berita - Kolaborasi dua Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), yakni PT Pembangunan Aceh (PT Pema) dan PT Pelabuhan Kota Langsa (Pekola), mencapai puncaknya dengan pengiriman perdana 3.500 ton sulfur ke Provinsi Riau.
Direktur Utama PT Pema, Ali Mulyagusdin menyampaikan, kegiatan ini menandai dimulainya operasi perdana sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa, setelah sebelumnya dilakukan di Pelabuhan Blang Lancang Lhokseumawe.
"Pemindahan ini bertujuan untuk mengembangkan transaksi dan menghidupkan kembali pelabuhan-pelabuhan di Aceh. Alhamdulillah, rencana eksplorasi potensi sulfur Aceh yang telah direncanakan sejak lama akhirnya terwujud," ujar Ali, Minggu 21 April 2024.
Baca Juga: Menteri ESDM Tetapkan Harga Resmi Mineral Acuan dan Batubara Acuan April 2024
Menurut dia, pengoperasian perdagangan sulfur dengan volume pengiriman 3.500 ton menjadi tonggak penting pada awal tahun 2024.
“Kita berharap Kota Langsa terus berkembang sebagai pusat perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh,” ujar Ali.
Dia meyakini bahwa pengelolaan Pelabuhan Kuala Langsa akan berperan penting dalam memajukan ekonomi di Tanah Rencong.
Selain meningkatkan pendapatan daerah, kerja sama ini juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja lokal dan pemanfaatan infrastruktur publik untuk menggerakkan investasi daerah.