Kebakaran Pemukiman Mendominasi Bencana Alam selama 2023 di Provinsi Aceh

6 Januari 2024, 13:25 WIB
Ilustrasi banjir /Dok/layarberita/fachreza

Layar Berita - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 418 kejadian bencana alam melanda sejumlah daerah selama tahun 2023.  Dari jumlah bencana tersebut, diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp 430 miliar.

“Kerugian tersebut dihitung dari kerusakan infrastruktur, harta benda warga, dan lahan pertanian,” ujar Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh.

Jika melihat data kejadian dibanding tahun sebelumnya, bencana yang terjadi selama tahun 2023 lebih sedikit dibanding pada tahun 2022 yang mencapai 469 kejadian. 

Baca Juga: Mengapa Shalat Harus Menghadap Kiblat, Ini Tujuh Hikmah yang Bisa Dipetik

“Namun nilai kerugian justru bertambah dibanding tahun 2022 yakni sekitar Rp335 miliar,” ujarnya.

Selama tahun 2023, lanjutnya, kebakaran pemukiman masih mendominasi bencana yang mencapai 149 kejadian, dengan dampak kerugian sekitar Rp87 miliar.

Kemudian bencana banjir sebanyak 105 kejadian yang terdampak pada 8.047 rumah dan delapan jembatan, 15 tanggul rusak, serta 4.838 hektare sawah terendam dengan total pengungsi 24.252 orang.

Selain itu, kata dia, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 85 kejadian dengan luas lahan terbakar sekitar 252 hektar, angin puting beliung sebanyak 44 kejadian yang merusak 306 rumah warga dengan total kerugian sekitar Rp87 miliar.

“Tanah longsor terjadi 27 kejadian dengan kerugian mencapai Rp2,2 miliar, banjir bandang terjadi tiga kali yang merendam rumah dengan perkiraan kerugian Rp 18 miliar, dan abrasi sebanyak dua kali yang merusak dua jembatan,” ujarnya.

Menurut Ilyas, dari semua kejadian bencana tersebut menimbulkan dampak pada 84 unit sarana pendidikan, satu unit sarana kesehatan, empat unit sarana pemerintahan, 46 unit sarana ibadah.

Selanjutnya juga berdampak pada 168 ruko, 22 jembatan, 32 tanggul dan 333 meter badan jalan akibat banjir dan longsor. Kemudian juga berdampak pada 1.987 rumah yang rusak akibat kebakaran pemukiman, angin puting beliung, banjir, dan longsor.

“Berbagai bencana ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan berdampak pada 99.234 kepala keluarga dengan total 289.235 jiwa serta 25.020 pengungsi,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk kebakaran pemukiman mengalami penurunan selama 2023 yakni dari 153 kejadian pada tahun 2022 menjadi 149 kejadian. Begitu juga dengan bencana angin puting beliung menurun dari 71 kejadian pada 2022 menjadi hanya 44 kejadian pada 2023.

”Tentunya ini merupakan hasil kerja sama kita bersama dalam meningkatkan mitigasi bencana, sehingga angka kejadian bencana masih bisa kita turunkan tiap tahunnya,” ujar Ilyas. ***

 

Editor: Agustiar

Tags

Terkini

Terpopuler