Network
Layar Berita - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, bersama Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dan Direktur Hulu Migas, Ariana Soemanto, mengunjungi fasilitas produksi PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SIKY) pada Rabu, 12 Juni 2024.
Dalam kunjungannya, Arifin menekankan pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri migas untuk mendukung kemandirian industri nasional dan menciptakan lapangan kerja baru.
Arifin mengapresiasi kemampuan PT SIKY dalam memproduksi struktur minyak dan gas, baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional, serta kontribusinya dalam proyek-proyek energi terbarukan. "Kami yakin PT SIKY dapat mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis guna mencapai target peningkatan produksi migas nasional dan kebijakan transisi energi," ujar Arifin.
Baca Juga: TJSL Pertamina 2023 Naik Signifikan, Jangkau 344 Ribu Penerima Manfaat di Seluruh Indonesia
Lebih lanjut, Arifin mendorong PT SIKY untuk memaksimalkan TKDN dan memanfaatkan peralatan dalam negeri. "Memenuhi TKDN semaksimal mungkin akan mendukung industri lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia kita," tambahnya.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menegaskan pentingnya kesiapan pabrikan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan proyek hulu migas yang terus meningkat. "Investasi hulu migas yang masif dan agresif harus diimbangi dengan kesiapan pabrikan untuk memenuhi kebutuhan proyek agar komitmen investasi bisa dilaksanakan," kata Dwi.
Dwi juga menyampaikan bahwa kunjungan ke pabrikan dalam negeri seperti Saipem Indonesia dan Baker Hughes merupakan bentuk dukungan langsung pemerintah dan SKK Migas terhadap penggunaan produk dalam negeri. SKK Migas menargetkan penggunaan produk dalam negeri mencapai 57% tahun ini, yang diharapkan akan memberikan dampak ekonomi signifikan, termasuk pertumbuhan pajak daerah dan lapangan kerja.
Peran Strategis PT SIKY dan Dampak Sosial Ekonomi
PT Saipem Indonesia Karimun Yard memiliki peran strategis dalam mendukung proyek-proyek migas di Indonesia, seperti Blok Masela, Blok Andaman, Blok Kutai, dan proyek Carbon Capture Ubadari. Dengan fasilitas yang luas dan kapasitas produksi yang besar, SIKY telah mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk Angola, Skotlandia, Australia, dan Qatar.
