Provinsi Aceh Punya Kebun Sawit Seluas 565,135 Hektar, Segini Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap

- 3 April 2024, 01:35 WIB
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Malikussaleh, Ismadi
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Malikussaleh, Ismadi /dok/acehprov

Layar Berita - Perkebunan kelapa sawit sebagai perkebunan padat karya juga berperan dalam menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan ekonomi nasional. Sawit senantiasa jadi primadona, lantaran menjadi salah satu penyumbang terbesar devisa bagi Indonesia.

“Industri kelapa sawit saat ini mampu menyerap kurang lebih 16,2 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung,” ujar Ketua Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Malikussaleh, Ismadi, saat menghadiri acara buka puasa di Banda Aceh, Senin 1 April 2024.

Tentunya, lanjut Ismadi, dengan ketersediaan lapangan kerja ini seharusnya dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, kesehatan, dan juga mengurangi kantong-kantong Kemiskinan. 

Baca Juga: Kenaikan Harga Makanan dan Tembakau Picu Inflasi pada Maret 2024 di Kota Lhokseumawe sebesar 2,79 persen

Provinsi Aceh sendiri, lanjut Ismadi saat ini memiliki 565,135 Hektare  (Ha) lahan kelapa sawit dan diperkirakan telah menyerap 578 ribu tenaga kerja.

Daerah dengan perkebunan kelapa sawit memiliki penurunan tingkat kemiskinan yang lebih signifikan dibandingkan daerah lain, salah satunya di Aceh.

Tak hanya itu, pria yang juga menjabat sebagai Koordinator wilayah Aceh pada Organisasi Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi) ini menyebutkan, bahwa kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling efisien dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lain.

Padahal secara luasan lahan, area kebun sawit jauh lebih kecil dibandingkan lahan komoditi penghasil minyak nabati lainnya.

Sebagai negara penghasil minyak sawit, sambung dia, Indonesia mempunyai prospek sangat baik untuk mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, ditambah dilihat dari fungsinya minyak kelapa sawit menjadi vital yang digunakan sebagai keperluan setiap sendi kehidupan, hingga muncul slogan “no palm oil, no life”.

Halaman:

Editor: Agustiar

Sumber: acehprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah