Network
Layar Berita – Pemerintah Aceh telah menetapkan libur hari tasyrik Idul Adha 1445 Hijriah untuk aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat Aceh pada 19-20 Juni 2024. Keputusan ini bertujuan agar masyarakat Aceh dapat menikmati hari tasyrik selama empat hari penuh setelah Idul Adha.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, mengumumkan keputusan tersebut di Banda Aceh. "Dengan ketentuan ini, warga Aceh akan benar-benar merasakan nikmat hari tasyrik selama empat hari awal Idul Adha," ujarnya, seperti dilansir oleh Antara, Senin 10 Juni 2024.
Kebijakan ini dituangkan dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Aceh Nomor 100.3.3.1/845/2024 tentang Penetapan Hari Raya yang Diliburkan Setelah Idul Adha 1445 H/2024 Masehi. Bustami menegaskan bahwa keputusan tersebut selaras dengan ketentuan agama Islam, yang melarang aktivitas tertentu selama hari tasyrik Idul Adha.
Baca Juga: Pj Sekda Aceh Cek Persiapan Venue PON di Pidie: Antisipasi Kebutuhan Atlet dan Pengunjung
"Bahkan, umat Islam melakukan ibadah kurban dalam koridor hari tasyrik. Di luar itu, tidak lagi disebut kurban," tambah Bustami.
Sebagai pengganti dua hari libur tambahan, ASN di Aceh akan bekerja pada Sabtu, 22 Juni 2024, dan Sabtu, 29 Juni 2024. Bustami mengingatkan seluruh pimpinan unit untuk memastikan staf mereka benar-benar bekerja pada hari-hari pengganti tersebut, guna menjaga pelayanan publik tetap maksimal.
"Penetapan libur ini juga memperhatikan Undang-Undang dan Qanun (peraturan daerah) yang menyangkut Keistimewaan Aceh, termasuk UU Pemerintah Aceh," jelas Bustami.
Keputusan ini disambut positif oleh masyarakat Aceh. Ustadz Masrul Aidi, seorang ulama muda Aceh, menyatakan bahwa kebijakan ini telah lama dinanti-nantikan. "Kita telah suarakan itu sejak lama, warga juga menanti kebijakan dari umaranya. Alhamdulillah kini telah ditanggapi dan bahkan sudah dalam aksi nyata," katanya.
