Penjabat Wali Kota Lhokseumawe Minta Tim Percepatan Penurunan Stunting Berinovasi

29 Mei 2024, 20:44 WIB
Pemko Lhokseumawe menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk tahun 2024 /dok/Pemko Lhokseumawe

 

Layar Berita – Guna mempercepat penurunan stunting, Pemerintah Kota Lhokseumawe, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk tahun 2024, bertempat di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Dalam sambutannya, A.Hanan menekankan pentingnya menangani masalah stunting yang menjadi isu besar nasional, yakni merupakan masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia. Kondisi ini dampaknya sangat panjang dan tidak dapat diabaikan. 

Hal ini dibutuhkan penanganan dengan harus melibatkan berbagai aspek seperti kesehatan, keluarga, lingkungan, air bersih, sanitasi, serta perilaku. Mengingat inilah 

Baca Juga: Kendalikan Angka Inflasi, Pemko Lhokseumawe dan Pemkab Aceh Tengah Jalin KAD

Pj Wali Kota Lhokseumawe mengharapkan tim yang tergabung dalam TPPS untuk terus melahirkan inovasi dan kegiatan-kegiatan, untuk memastikan bahwa gizi yang dibutuhkan dapat tersalurkan kepada 752 anak-anak stunting di Kota Lhokseumawe. 

"Pemerintah Kota Lhokseumawe berkomitmen untuk mengatasi stunting dengan pendekatan terpadu dan kolaborasi kuat dari semua pihak," ujar A Hanan yang menggarisbawahi bahwa penurunan angka stunting, tidak hanya menjadi tugas instansi tertentu, tetapi membutuhkan keterlibatan semua stakeholder di kota ini.

Pemko Lhokseumawe menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk tahun 2024 dok/Pemko Lhokseumawe

Menurut data Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Lhokseumawe, prevalensi stunting pada tahun 2023 turun menjadi 20,7% dari 28,1% pada tahun sebelumnya, menjadikan Lhokseumawe posisi kedua terendah setelah Gayo Lues. Pada bulan April 2024, jumlah balita stunting di kota ini tercatat sebanyak 752 jiwa atau 5,2%, turun dari 796 jiwa atau 5,5% pada bulan Maret 2024. 

Pj Walikota mengingatkan bahwa meski ada penurunan 7,4%, upaya intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap berkelanjutan. Termasuk juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh perangkat daerah dan tidak saling melempar tanggung jawab. Ia mengapresiasi program ‘Rumoh Gizi Gampong’ (RGG) yang atas kegiatan yang dilakukan dalam mengentaskan stunting di kota Lhokseumawe.

Dalam rangka mendukung target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Walikota meminta seluruh kepala OPD untuk menjadi Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting, minimal untuk dua Balita stunting. 

Selain itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe juga berharap dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN/BUMD, perbankan, akademisi, LSM, swasta, mitra pembangunan, dan media.

"Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Semoga ikhtiar yang dilakukan mendapatkan ridha dari Allah SWT," tutup Pj Walikota.***

Editor: Agustiar

Tags

Terkini

Terpopuler