Layar Berita – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menggelar The 3rd International Conference on Democracy and Social Transformation (ICON-DEMOST) pada Kamis, 3 Juli 2025.
Konferensi internasional dua tahunan ini mengangkat tema besar “Rethinking Democracy and Humanity Amidst the Discourse of Sustainable Development in Artificial Intelligence Era”, membahas tantangan demokrasi, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan di era kecerdasan buatan (AI).
Bertempat di Ruang Teatrikal Gedung Kyai Saleh Darat, Kampus III UIN Walisongo, kegiatan ini berlangsung secara luring mulai pukul 07.30 hingga 15.45 WIB.
Baca Juga: EducationUSA dan UIN Ar-Raniry Gelar Pelatihan CV untuk Studi Internasional
Konferensi ini diinisiasi oleh FISIP UIN Walisongo bekerja sama dengan Center for Political and Social Studies (CPolSIS), Jurnal Sosiologi Walisongo (JSW), dan Jurnal Politik Walisongo (JPW).
ICON-DEMOST 2025 menghadirkan lima narasumber utama (keynote speakers) dari berbagai negara, yaitu:
- Prof. Petter Suwarno – Arizona State University, AS
- Prof. Souad T. Ali – Arizona State University, AS
- Prof. Edward Aspinall – Australian National University, Australia
- Prof. Andy Fefta Wijaya – Universitas Brawijaya, Indonesia
- Prof. Misbah Zulfa Elizabeth – UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Konferensi ini terbagi dalam dua sesi utama, yakni plenary session dan parallel session, yang membahas isu-isu seperti kemunduran demokrasi, pemberdayaan perempuan, reformasi kebijakan inklusif, serta tantangan global akibat kemajuan AI.
Pembukaan oleh Rektor dan Dekan
Dekan FISIP UIN Walisongo, Prof. Imam Yahya, dalam sambutannya menegaskan relevansi tema ICON-DEMOST 2025 dengan dinamika global saat ini. Ia menyampaikan bahwa demokrasi tidak hanya sistem pemerintahan, tetapi juga instrumen penting dalam mewujudkan perubahan sosial yang adil dan inklusif.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Prof. Nizar, yang membuka acara secara resmi, mengapresiasi konferensi ini sebagai bagian dari upaya kampus memperkuat tradisi akademik dan jaringan internasional. Ia berharap ICON-DEMOST menghasilkan rekomendasi strategis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.