Layar Berita – Sebanyak 10 pelaku UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mendapat kesempatan langka untuk menampilkan produk unggulan mereka di ajang internasional World Expo Osaka 2025 di Jepang. Pameran yang diikuti lebih dari 128 negara ini menjadi jembatan emas bagi produk lokal untuk menembus pasar global.
Keikutsertaan UMKM dalam ajang ini merupakan bentuk nyata dukungan Pertamina terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan sektor UMKM yang berkelanjutan.
“Kami bangga karena UMKM binaan Pertamina dapat tampil di panggung internasional. Ini momentum penting untuk membuka akses pasar global dan membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing secara internasional, terutama jika mengusung prinsip keberlanjutan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Jaga Daya Beli dan Industri, Ini Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Ditetapkan Pemerintah
Terbagi dalam Dua Periode, Bali Honey Cetak Transaksi Miliaran Rupiah
UMKM yang dibawa ke World Expo Osaka 2025 dibagi dalam dua gelombang:
- Periode I (30 Juni – 6 Juli 2025): Songket Ilham Bahari, Kainnesia, Bali Honey, dan Made Tea.
- Periode II (25 – 31 Agustus 2025): Pertenunan Astini, Cap Bali, Kripik Tempe Kahla, Bananania, Dara Baro, dan Apikmen.
Dari seluruh peserta, Bali Honey mencuri perhatian dengan produk madu hutan tropis asal Bali. Dalam dua hari pertama pameran, Bali Honey menarik minat dari tiga calon pembeli Jepang, termasuk Kiddo Food, perusahaan importir dari Osaka.
Kiddo Food berencana mengembangkan produk madu menjadi bahan baku untuk granola, permen, es krim, hingga makanan khas Jepang seperti dorayaki dan kasutera. Estimasi kebutuhan mereka mencapai 30 ton per bulan atau sekitar Rp30 miliar.
Minat serupa juga datang dari Yamada San, pebisnis Jepang yang dijadwalkan akan mengunjungi Denpasar pada September 2025 untuk melihat langsung proses produksi Bali Honey. Pada tahap awal, Yamada San berkomitmen memesan 10 kubik madu senilai Rp850 juta, yang berpotensi berkembang menjadi kerja sama jangka panjang.