Layar Berita - Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut yang akan digelar pada September 2024 mendatang, berbagai inovasi terus dilakukan untuk memudahkan peserta dan tamu yang datang.
Salah satu inovasi utama adalah penerapan transaksi digitalisasi menggunakan QRIS, yang disiapkan oleh para pelaku UMKM di Aceh. Hal ini juga guna menyukseskan perhelatan olahraga tingkat nasional tersebut.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Aceh, Rony Widijarto P, menyatakan bahwa Bank Indonesia (BI) Aceh akan mempermudah transaksi bagi tamu dan atlet yang datang ke Aceh dalam rangka PON.
Baca Juga: Harus Melek Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan: 42% Korban Pinjol Ilegal Adalah Guru
"Dampak ekonomi dari PON Aceh-Sumut akan kita rasakan. Kami melihat bahwa event tingkat nasional ini memiliki dampak langsung yang signifikan," ujar Rony dalam sebuah talkshow mengenai dampak PON terhadap ekonomi Aceh dan strategi digitalisasi, yang berlangsung di Aula Auditorium BI Aceh, pada Selasa 21 Mei 2024.
Talkshow ini disiarkan langsung oleh TVRI Aceh dan dipandu oleh Ida. Hadir sebagai narasumber antara lain perwakilan Bank Aceh, Hendra, Deputi IBGR BSI Saiful Musadir, serta Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Aceh, Marzuki.
Rony menjelaskan bahwa masyarakat Aceh akan merasakan dampak positif dari PON, terutama dalam sektor makanan, minuman, dan kuliner lainnya.
Renovasi fisik yang sudah dimulai juga diperkirakan akan memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian Aceh. "Apalagi pada 2023, pertumbuhan ekonomi Aceh naik sebesar 4,23 persen," tambahnya.
BI Aceh menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan mencapai antara 4 persen hingga 4,48 persen. "Pertumbuhan ekonomi Aceh akan didorong oleh konsumsi rumah tangga. Persiapan fisik untuk PON sudah terlihat sebagai bentuk investasi," jelas Rony.